Beberapa waktu ini akhir pekan banyak dihabiskan dengannya.
Bukan kami berdua saja, ada kawan lain.
Namun rasanya bahagia, tak terkira.
Ia masih mendiamkanku. Entah sampai kapan.
Tapi entah juga, hati ini menjadi semakin yakin.
Aku tak berkeberatan menunggunya.
Walau sepertinya kisahku harus dipenuhi dengan menunggu, menunggu, dan menunggu.
Di hadapanku, aku melihat bayanganmu menggandengku.
Kita berbagi janji di altar dengan pakaian serba putih.
Berjanji sehidup semati hingga maut memisahkan.
Aku mencintaimu, walau aku tak dapat mengungkapkan.
Namun aku yakin kau mengetahui itu.
Kita saling bicara dalam diam.
Kita saling mendoakan dalam dingin.
Semoga
Semoga
Semoga
Aku ingin kau yang jadi pendamping hidupku....